Teknologi Laser Dental pada Eksisi Irritation Fibroma


                Dengan adanya perkembangan teknologi pada jaman sekarang, dunia kesehatan pun ikut andil dalam perkembangannya, seperti dalam bidang Kedokteran Gigi  yang memanfaatkan teknologi laser. Menurut wikipedia, Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) adalah merupakan mekanisme suatu alat yang memancarkan radiasi eletromagnetik, biasanya dalam bentuk cahaya yang tidak dapat dilihat maupun dapat dilihat dengan mata normal, melalui proses pancaran terstimulasi.


            Laser Dental adalah teknologi yang digunakan untuk banyak tindakan bedah, seperti  bedah endodontik, periodontik, hingga bedah tulang untuk  pemasangan implant. Laser juga dapat  digunakan untuk melakukan preparasi, insisi, eksisi, serta konturing jaringan lunak hingga eksisi irritation fibroma. Irritation fibroma adalah salah satu lesi jinak yang paling sering dijumpai di rongga mulut.


Irritation Fibroma merupakan fibroma yang letaknya berada pada non gingiva (secara umum berlokasi pada submukosa). Fibroma adalah tumor jinak yang sering berada di rongga mulut. Dikutip dari Bali Dental Journey BDJ VOL. 1 NO.1, JANUARI-JUNI 2017, tumor ini terjadi akibat reaksi hiperplastik dari jaringan penghubung terhadap suatu respon iritasi lokal atau trauma dengan pertumbuhan yang lambat, serta membentuk massa yang kuat. Pada keadaan tertentu, secara klinis fibroma diragukan karena terlihat seperti neoplasma.
Irritation fibroma timbul akibat trauma gigitan pada bagian mukosa pipi dan bibir. Hal ini menimbulkan rasa sakit dan pembengkakan di daerah lesi yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada pasien. Karena wilayah yang tidak terjangkau maka untuk perawatannya menggunakan teknologi dental laser.



Cara kerja dental laser ini adalah menurut Colluzzi, yaitu dengan eksisi dilakukan dimulai dari tepi lesi dengan perlahan lalu mengelilingi area lesi. Kelebihan penggunaan dental laser  yang dikutip dari Bali Dental Journey BDJ VOL. 1 NO.1, JANUARI-JUNI 2017  adalah penggunaan minimal anestesi dan perdarahan yang kurang, tanpa bekas luka, kerusakan jaringan sehat minimal, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan jaringan, serta pasien lebih nyaman selama perawatan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan dental laser yaitu kondisi pasien, keterampilan dan pengetahuan dari operator, kondisi yang asepsis dan ketelitian operator.


Oleh: Erindya Navika Rizkani
(Referensi: Bali Dental Journey BDJ VOL. 1 NO.1, JANUARI-JUNI 2017 oleh I Gusti Ayu Ari Widiastuti PSPDG Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana)


Komentar

Postingan Populer